WONOSOBO, Sungai Kauman yang terletak di Desa Bowongso, Kecamatan Kaliwiro, Kabupaten Wonosobo, pada Sabtu (14/6/2025) kembali memakan korban.
Dua warga, Wahyu Hidayat (31) dan Tutur, dilaporkan hanyut saat sedang mencari ikan di sungai tersebut. Hingga Minggu (15/6/2025), satu korban ditemukan tewas, sementara satu lainnya masih dalam pencarian.
Baca juga: Banjir Sungai Avour Tenggelamkan 609 Hektar Lahan, Petani Tuban Minta Pintu Bendungan Dibuka
Kepala BPBD Kabupaten Wonosobo, mengatakan korban Wahyu Hidayat dan Tutur berangkat mencari ikan pada Sabtu sore pukul 16.00 WIB. Meski telah diperingatkan oleh keluarga terkait cuaca mendung dan potensi hujan lebat keduanya tetap berangkat.
“Keduanya sering tidak pulang dalam satu hingga dua hari saat mencari ikan, sehingga keluarga tidak langsung mencurigai sesuatu yang buruk telah terjadi,” kata Dudi Wardoyo dalam keterangan resminya Minggu (15/6/2025).
Dudi menambahkan, Pada Minggu pagi, seorang warga bernama Teguh yang melintas di sekitar Sungai Kauman menemukan jasad Wahyu Hidayat tersangkut di batu, sekitar 2 km dari lokasi awal kejadian.
Teguh segera melaporkan temuan tersebut ke pemerintah desa setempat, yang kemudian diteruskan ke berbagai pihak, termasuk BPBD Kabupaten Wonosobo, Pos Basarnas Wonosobo, Polsek Kaliwiro, Koramil Kaliwiro, dan tim relawan.
Proses evakuasi jenazah Wahyu dilakukan oleh Tim SAR Gabungan, yang terdiri dari BPBD Kabupaten Wonosobo, Pos Basarnas Wonosobo, Polsek Kaliwiro, Koramil Kaliwiro, serta relawan dari berbagai potensi SAR di Wonosobo.
Setelah dievakuasi, jenazah Wahyu langsung diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.
Sementara itu, pencarian terhadap Tutur, korban yang masih hilang, terus dilakukan.
Kepala BPBD Kabupaten Wonosobo, Dudi Wardoyo, menjelaskan bahwa tim SAR menggunakan berbagai metode, termasuk penyisiran sungai, pemantauan debit air, hingga pemanfaatan teknologi seperti drone dan alat pendeteksi bawah air Aquaeye.
“Kami berusaha semaksimal mungkin untuk menemukan korban yang masih hilang. Upaya penyisiran dilakukan sepanjang aliran sungai, baik di hulu maupun hilir, dengan melibatkan berbagai elemen, termasuk Basarnas, BPBD, relawan SAR, dan masyarakat setempat. Kami juga sangat memperhatikan faktor keselamatan tim pencari karena kondisi cuaca yang masih tidak menentu,” ujar Dudi Wardoyo.
Baca juga: 7 Pengelola Jembatan Penyeberangan Sungai Citarum di Karawan Ajukan Izin ke BBWS: Tidak Ada Permintaan Uang
Pencarian dan evakuasi melibatkan sejumlah instansi dan relawan, antara lain Pos Basarnas Wonosobo, BPBD Wonosobo, RPB SAR Kaliwiro, Polsek Kaliwiro, Koramil Kaliwiro, Pemerintah Desa Kauman, MDMC, SAR Kepil, SAR Selomerto, serta masyarakat setempat.
Dudi Wardoyo juga mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dan mematuhi peringatan cuaca ekstrem yang sering terjadi belakangan ini.
“Kami mengingatkan warga untuk tidak melakukan aktivitas berisiko, terutama di sungai, saat cuaca buruk. Keselamatan harus selalu menjadi prioritas utama,” tegasnya.