JAKARTA, Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat Mohammad Nuh mengatakan, proses seleksi calon kepala sekolah untuk Sekolah Rakyat akan memasuki tahap wawancara mulai besok, Rabu (21/5/2025).
“Wawancaranya Insya Allah mulai besok, dan kita pakai online. Karena wawancara online itu pun juga sudah diakui, mulai dari kesahihan dari sisi akademiknya, sampai dengan paling efisien,” kata Nuh di Kantor Kementerian Sosial, Jakarta, Selasa (20/5/2025).
Ia menyebutkan, ada 190 kandidat akan menjalani sesi wawancara daring, setelah lolos dari proses penyaringan awal terhadap lebih dari 600 pendaftar.
Menurut rencana, hanya sekitar 60 calon kepala sekolah yang akan dipilih untuk memimpin Sekolah Rakyat yang dijadwalkan mulai beroperasi pertengahan Juli 2025.
Baca juga: Sekolah Rakyat Akan Gunakan Face Recognition untuk Absensi di Kelas
“Dari sekitar 600 kandidat yang diseleksi oleh tim dikdasmen, disaring menjadi sekitar 190 orang. Nanti kita ambil sekitar 60 yang terbaik,” kata Nuh.
Setelah proses seleksi, para calon kepala sekolah akan menjalani pelatihan intensif dan program magang di lokasi-lokasi yang mencerminkan karakter Sekolah Rakyat.
Mereka juga akan dilibatkan dalam proses pelatihan bagi calon guru dan tenaga kependidikan lainnya.
“Jadi kepala sekolah, wali asrama, dan wali asuh akan lebih dulu kita tetapkan, baru setelah itu kita rekrut dan latih para gurunya,” ujar Nuh.
Baca juga: Prabowo Akan Resmikan Sekolah Rakyat pada Juli 2025
Seluruh proses wawancara dilakukan secara online untuk efisiensi dan pemerataan akses karena dinilai lebih praktis sekaligus tetap mempertahankan validitas penilaian terhadap para kandidat.
“Kalau enggak, bayangkan calon kepala sekolah dari daerah-daerah kesini, cost-nya berapa itu,” kata Nuh.
“Tapi dengan model online tadi itu, memungkinkan, memudahkan, dan kita bisa terjangkau,” ujar dia.
Baca juga: Menteri Dody Pastikan 65 Sekolah Rakyat Siap Rampung Awal Juli 2025
Mantan Menteri Pendidikan Nasional juga menambahkan bahwa hasil akhir dari proses seleksi ini akan dikonsultasikan dengan Mendikdasmen, untuk memastikan kesesuaian dengan standar dan visi Sekolah Rakyat.
“Yang pasti, karena jumlah yang diwawancarai lebih banyak dari yang akan diambil, tentu tidak semua lolos,” kata Nuh.
“Tapi kami akan pilih yang benar-benar memenuhi kriteria, dan itu akan kita bahas bersama Pak Menteri,” ujar dia.
