YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Makam Ngentak di RT 10, Baturetno, Banguntapan, Bantul, DIY, menjadi lokasi perusakan nisan pada Minggu (18/5/2025).
Sebanyak 10 nisan dengan tanda salib ditemukan rusak.
Peristiwa ini mengejutkan warga setempat, mengingat makam tersebut merupakan makam umum yang digunakan oleh warga dari enam RT di wilayah Ngentak.
Baca juga: Longsor di Nagreg Rusak Kantor Desa dan Rumah Warga, 3 Orang Luka-luka
Perusakan diketahui pada Minggu pagi sekitar pukul 06.00 WIB, saat seorang warga sedang membersihkan rumput di sekitar makam.
Ia menemukan beberapa nisan dengan tanda salib kayu dalam kondisi patah dan rusak.
Selanjutnya, warga tersebut melaporkan kejadian ini kepada pengurus makam dan Polsek Banguntapan untuk ditindaklanjuti.
Dari pengamatan kompas.com, Senin (19/5/2025) sekitar pukul 09.00 WIB sejumlah ahli waris, forum komunikasi pimpinan kapanewon, hingga pihak TNI/Polri mendatangi makam yang tepat di depan SMA N 1 Banguntapan ini.
Terlihat sejumlah salib yang terlihat rusak masih dibiarkan, belum diperbaiki.
Tiga makam yang terbuat dari keramik terlihat rusak pada bagian salib. Bagian batu penutup yang terdapat gambar salib dibongkar, sehingga terlihat tanahnya.
Selain itu, salib penanda makam yang terbuat dari kayu tidak luput dari kerusakan. Ada salib kayu yang dipatahkan.
“Saya setiap malam Jumat atau Minggu selalu ke sini nengok nenek. Ini (makam nenek) juga ikut rusak,” kata Hermawan Riyadi (53), asal Noyokerten, Sendangtirto, Kapanewon Berbah, Kabupaten Sleman, ditemui di sekitar makam Ngentak, hari ini.
Hermawan mengatakan, nisan kayu berbentuk salib milik neneknya patah.
Joko, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Ngentak, menambahkan bahwa tidak semua nisan dengan simbol salib dirusak.
“Tidak semuanya dirusak,” ujarnya.
Joko mengatakan, kasus ini baru pertama kali terjadi di wilayahnya.
